Nama Honda Prelude akhirnya hidup lagi setelah lebih dari 30 tahun menghilang. Kali ini bukan sebagai coupe bensin biasa, tapi sebagai sport hybrid yang menggabungkan rasa fun to drive dengan efisiensi bahan bakar. Di Japan Mobility Show (JMS) 2025 di Tokyo, wujud versi produksinya sudah tampil dan sudah resmi dijual di Jepang, sementara Indonesia diproyeksikan kebagian unit mulai 2026.
Di tulisan ini, kita bahas lengkap seperti apa desain eksterior, interior, rasa berkendaranya di test track Honda, sampai gosip harga dan posisinya melawan BRZ, GR86, dan MX-5. Kalau kamu lagi mengincar sport coupe tapi tetap ingin irit dan nyaman, ini layak kamu pantau.
Sejarah Kembalinya Honda Prelude Generasi Keenam
Buat yang belum terlalu akrab, Prelude bukan nama baru di line up Honda. Ini salah satu nama paling legendaris di dunia sport coupe Jepang.
Secara garis besar, perjalanan Prelude bisa dirangkum seperti ini:
- Generasi 1 sampai 5, dari era 70-an sampai akhir 90-an, selalu hadir sebagai coupe dua pintu yang fokus pada handling dan gaya.
- Setelah generasi kelima, nama Prelude vakum lebih dari 30 tahun dari lini global Honda.
- Tahun 2023, Honda memamerkan konsep Prelude hybrid di Japan Mobility Show sebagai teaser kembalinya nama ini.
- Di JMS 2025, konsep itu resmi berubah jadi versi produksi massal, sudah final secara desain dan siap dijual.
- Di Jepang, Honda Prelude Hybrid sudah mulai dijual sejak 5 September 2025, lengkap dalam konfigurasi setir kanan.
- Untuk Indonesia, kabarnya mobil ini akan masuk sekitar 2026, dan diharapkan bisa menyegarkan lagi pasar sport car yang sekarang jumlah pemainnya tidak terlalu ramai.
Jadi, generasi keenam ini bukan sekadar nostalgia. Honda jelas ingin menjadikan Prelude sebuah sport coupe modern, ramah lingkungan, tapi tetap punya DNA fun to drive ala Civic Type R.
Desain Eksterior: Kompak, Sporty, dan Siap Harian
Secara ukuran, Honda Prelude terbaru ini masih setia dengan karakter compact sport car khas Honda. Bentuknya ramping, rendah, dan proporsinya terasa pas untuk dipakai harian di kota maupun diajak jalan jauh.
Bagian Belakang: Liftback Coupe Pertama di Keluarga Prelude
Hal paling menarik di belakang adalah fakta bahwa ini Prelude pertama yang memakai desain liftback coupe. Artinya, kaca belakang ikut terangkat saat bagasi dibuka, mirip hatchback, bukan seperti sedan biasa.
Beberapa hal yang menonjol di belakang:
- Sloping roofline yang turun halus ke belakang, bikin siluetnya lumayan seksi.
- Antena radio sudah terintegrasi, tidak ada lagi antena sirip hiu terpisah.
- High mount stop lamp menyatu rapi di bagian atas kaca belakang.
- Kaca belakang sudah ada defogger, tapi tidak ada wiper belakang untuk menjaga kesan clean.
Detail visual di area bokong terasa modern dan lebar:
- Emblem Honda tampil dengan gaya baru yang lebih minimal.
- Aksen panel hitam melintang di tengah bagasi sehingga mobil terkesan lebih lebar.
- Logo Prelude menggunakan huruf sambung model baru, diletakkan di tengah sebagai penanda bangkitnya nama legendaris ini.
- Diffuser besar dengan finishing piano black yang membuat bagian bawah tampak agresif.
- Garis biru halus di diffuser yang menegaskan identitasnya sebagai sport coupe hybrid.
Untuk urusan lampu, semuanya sudah serba LED:
- Lampu senja membentuk LED bar lebar yang memanjang dari kiri ke kanan, memberi kesan terkesan dandy dan lebar.
- Lampu rem LED.
- Lampu sein LED.
- Lampu mundur LED.
Fitur keselamatan di belakang juga cukup lengkap, ada 4 titik sensor parkir plus kamera mundur yang ditempatkan di area tengah dekat dudukan plat nomor.
Bagian Samping: Dimensi Kompak, Tetap Fun to Drive
Dilihat dari samping, karakter Prelude sebagai coupe kompak langsung terasa. Angkanya juga mendukung:
- Panjang: sekitar 4,5 meter
- Lebar: sekitar 1,8 meter
- Tinggi: sekitar 1,3 meter
- Wheelbase: sekitar 2,6 meter
Dimensi ini membuat mobil tetap mudah diajak bermanuver di jalanan sempit, tapi wheelbase cukup panjang untuk memberi ruang kabin yang layak di depan dan bagasi yang berguna.
Detail di sisi samping yang menarik:
- Atap melandai halus dengan sloping roofline yang menyatu ke belakang.
- Semua pilar diberi finishing piano black, jadi kaca samping tampak menyatu dan tampil lebih premium.
- Door handle model flush yang rata dengan bodi ketika dikunci, dan otomatis keluar saat akan digunakan. Efeknya bukan cuma keren, tapi juga membantu aerodinamika.
- Side skirt berwarna piano black yang menambah kesan rendah dan lebar.
- Ventilasi fungsional di bagian depan side skirt, bukan sekadar tempelan dekoratif.
- Spion model pedestal yang dipasang di bodi, bukan di pilar A, berwarna senada bodi dan sudah ada lampu sein. Walaupun belum ada kamera 360, spion ini sudah dilengkapi blind spot warning di kaca.
Untuk kaki-kaki, Honda tidak main-main:
- Velg 19 inci, desain palang model akar, finishing piano black single tone, tampak agresif.
- Ban Continental PremiumContact 6 dengan ukuran 235/40 R19, yang dikenal punya grip dan kenyamanan yang baik.
- Rem cakram di keempat roda, dengan kaliper berwarna biru dan logo Prelude, bukan kaliper polos.
- Kaki-kaki ini disebut menggunakan basis yang dibawa langsung dari Honda Civic Type R FL5, sehingga karakter handling-nya dijanjikan tajam tapi tetap bisa diajak harian.
Bagian Depan: Solid Wing Face yang Diupdate
Di depan, bahasa desain Honda yang sudah familiar tetap terasa, tapi dengan sentuhan lebih modern. Prelude memakai interpretasi terbaru dari konsep solid wing face.
Beberapa poin penting di area depan:
- Logo Honda berada di tengah, dengan grill seolah menyambung ke lampu utama di kiri dan kanan, menciptakan efek sayap, khas solid wing face.
- Bumper bawah bergaya clean dan membulat, tidak banyak garis agresif berlebihan.
- Hanya ada satu air dam utama di bagian bawah, yang mengarahkan udara ke area splitter dengan finishing piano black.
- Aksen garis biru di bagian bawah depan menyambung tema yang sama dengan diffuser belakang, sehingga desain depan dan belakang terasa satu paket.
Fitur keamanan di depan:
- 4 titik sensor parkir depan, cukup membantu saat keluar masuk parkiran sempit.
Urusan pencahayaan juga sudah modern sepenuhnya:
- DRL LED di bagian atas lampu, membentuk sayap yang menyatu dengan grill.
- Low beam dan high beam menggunakan dual projector LED, sudah dilengkapi fitur auto high beam.
- Lampu sein model switchback yang menyatu di area atas lampu utama.
Bonnet Prelude dibuat cukup landai dan tidak terlalu panjang, sehingga tetap menjaga dimensi kompak dan visibilitas pengemudi yang baik.
Secara keseluruhan, tampang depan Honda Prelude memberi napas segar di segmen sport car Jepang yang selama ini banyak diisi model seperti Toyota GR86 atau Mazda MX-5 Miata. Prelude hadir sebagai coupe hybrid kompak yang bukan cuma enak dikendarai, tapi juga lebih bersahabat di pom bensin.
Interior: Premium, Simpel, Tapi Nyaman untuk Harian
Masuk ke kabin Prelude, langsung terasa kalau mobil ini rendah. Atap kira-kira setinggi dada orang dewasa. Pintu dua pintunya lebar dan panjang, khas coupe, dan terasa berat serta solid saat dibuka dan ditutup.
Begitu duduk, suasananya bukan lagi seperti Civic biasa. Mobil ini terasa seperti sport car yang didesain untuk dipakai setiap hari, bukan cuma akhir pekan.
Layout dan Material: Two-Tone yang Menaikkan Kesan Mewah
Desain interior Prelude tergolong simpel, tapi terasa modern dan rapi. Honda memakai tema two-tone dengan kombinasi:
- Hitam di bagian atas dan area yang sering tersentuh.
- Warna ivory di panel tengah dan beberapa bagian konsol.
Efeknya, kabin tidak terasa gelap dan suram. Ada sentuhan elegan yang membuatnya terkesan lebih premium, bukan sekadar sporti.
Beberapa detail yang menarik:
- Bagian atas dashboard sudah memakai material soft touch.
- Panel warna ivory juga memakai material empuk, bukan plastik keras.
- Jahitan multi-color dengan benang biru hadir di beberapa bagian, memberi sedikit aksen sporty.
- Di depan penumpang depan, ada emboss logo Prelude yang halus dan terasa eksklusif.
Desain kisi AC mengingatkan pada Civic dan CR-V terbaru, dengan garis panjang yang menyatu, hanya beda pola mesh-nya. Tombol hazard ditempatkan di tengah secara floating, mudah dijangkau pengemudi.
Panel climate control memakai tiga dial besar dengan layar kecil di tengah setiap knop. Putarannya terasa kliky dan ciky adiktif saat dioperasikan. Fitur AC sudah:
- Auto climate control.
- Pengaturan arah semburan ke kepala, badan, dan kaki.
- Defogger depan dan belakang lengkap.
Konsol Tengah dan Multimedia: Fitur Kekinian, Bukan Sekadar Main Kencang
Konsol tengah Prelude dibuat cukup tinggi, jadi terasa jelas memisahkan area pengemudi dan penumpang. Kesan sport car terasa kuat, tapi tetap fungsional.
Yang tersedia di area tengah:
- Aksen ivory dengan jahitan biru dan sedikit sentuhan warna champagne.
- Panel samping konsol yang empuk, jadi kalau lutut atau paha bersandar tidak langsung kena plastik keras.
Di bagian bawah panel tengah, tersedia:
- 2 port USB Type-C, satu untuk charging dan satu lagi untuk koneksi multimedia.
- Socket 12 volt.
- Wireless charger untuk smartphone di area tepat di depan tuas transmisi.
Head unit yang dipakai adalah model OEM Honda terkini, mirip dengan yang ada di CR-V di pasar Jepang. Fitur utamanya sudah:
- Koneksi smartphone modern.
- Dukungan Google Assistant.
- Kontrol audio dan beberapa fungsi kendaraan.
Tuas transmisinya tidak berbentuk tongkat, tapi tombol-tombol seperti di CR-V dan Honda N-Box/N-One di Jepang:
- Tombol P di posisi depan.
- R ditarik.
- N dan D di area bawah.
Di sebelah kanan shifter ada:
- Electric parking brake.
- Auto hold.
Di sebelah kiri ada:
- Tombol pemilihan drive mode.
- Tombol spesial S+.
Mode S+ ini istimewa karena bisa mensimulasikan perpindahan gigi seperti transmisi otomatis konvensional atau dual clutch, sehingga rasa berkendaranya lebih natural dibandingkan CVT Honda kebanyakan.
Di belakang shifter, ada:
- Dua cup holder.
- Armrest dengan posisi pas untuk menyetir santai.
- Kompartemen penyimpanan di bawah armrest.
Jok dan Setir: Sporty, Tapi Tetap Sangat Dayable
Jok depan Prelude dirancang seperti kursi bucket sport, tapi tetap mengutamakan kenyamanan.
Detail jok:
- Kombinasi two-tone, dengan bagian tengah berwarna hitam perforated.
- Sisi jok memakai warna ivory dengan jahitan biru.
- Ada emboss logo Prelude di bagian headrest.
- Ada aksen silver di area atas sandaran, memberi tampilan lebih high-end.
- Bentuknya model bucket, sering disebut “jok pocong”, tapi dengan headrest yang bisa diatur naik turun. Fitur yang jarang ditemui di jok bucket agresif.
Pengaturan jok masih manual, kemungkinan untuk penghematan bobot. Namun pengaturannya sudah lengkap:
- Sliding maju mundur.
- Reclining sandaran.
- Height adjuster yang mudah dioperasikan.
Setir juga tidak kalah menarik:
- Model palang tiga dengan bagian bawah flat bottom, menambah rasa sporty.
- Ada penanda jam 12 berbahan suede di bagian atas, berguna saat mengemudi cepat.
- Jahitan biru menyatu dengan tema interior.
Pengaturan setir sudah tilt dan telescopic, jadi mudah mencari posisi mengemudi yang pas.
Tombol di setir:
- Sisi kiri untuk audio steering switch dan kontrol MID.
- Sisi kanan untuk cruise control yang sudah adaptive cruise control dan fitur lane keeping lewat Honda Sensing.
Di balik setir ada paddle shifter berbahan metal, terasa dingin di tangan dan memberi kesan premium experience saat digunakan.
Fitur lain di area pengemudi:
- Lampu otomatis.
- Wiper otomatis.
- Speedometer full digital (mati saat mobil mati).
- Tombol start stop di dekat setir.
- Pengaturan kecerahan panel instrumen.
- Slot kartu ETC di versi Jepang.
Door trim memakai kombinasi hitam dan ivory, dengan:
- Power window auto untuk kedua kaca.
- Pengaturan spion lengkap dengan tombol pelipatan, memakai layout tombol Honda yang sudah dipakai sejak lama.
Atap kabin memakai warna hitam, memberi kesan sporty, meski sedikit mengurangi rasa lapang. Untung posisi duduk bisa dibuat cukup rendah sehingga kepala tetap lega.
Yang menarik, jok depan ini sangat memeluk badan tapi tetap empuk. Bukan tipe jok keras yang bikin pegal. Banyak pembeli Prelude di Jepang justru datang dari kalangan boomer usia 50-an ke atas, dan jok seperti ini masuk akal untuk mereka yang ingin sport coupe yang tetap nyaman.
Fitur tambahan di bagian atas:
- Kaca spion tengah elektrokromatik.
- Lampu kabin yang sudah LED.
- Kompartemen kacamata.
- Sunvisor warna hitam, masing-masing dengan kaca dan lampu (masih bohlam biasa).
Jok Belakang: Lebih Cocok untuk Emergency
Secara teknis, Honda Prelude punya jok belakang. Namun ruangnya sangat terbatas.
Fungsinya lebih ke:
- Bangku darurat untuk anak kecil, yang masih bisa duduk bersila.
- Tempat memasang child seat, karena sudah ada titik Isofix dan tethering point.
Untuk orang dewasa, duduk di belakang akan sangat kompromi, terutama soal headroom dan legroom. Anggap saja jok belakang sebagai bonus, bukan selling point utama.
Bagasi Liftback: Praktikal untuk Sebuah Sport Coupe
Desain liftback membuat Prelude jauh lebih praktikal dibanding banyak sport coupe lain yang hanya punya bukaan bagasi model sedan.
Cara bukanya:
- Pintu bagasi bisa dibuka dengan merogoh area di sekitar huruf “N” pada logo Honda di belakang.
- Setelah tombolnya ditekan, bagasi akan terbuka dengan bantuan electric popper, lalu tinggal diangkat.
Karena kacanya ikut terbuka, mulut bagasi jadi sangat lebar. Memasukkan barang besar jauh lebih mudah.
Kapasitasnya cukup mengesankan untuk mobil seukuran ini:
- Golf bag bisa masuk dengan mudah kalau jok belakang dilipat dari tuas di bagasi.
- Sisa ruang di belakang jok cukup untuk beberapa koper kecil, tas belanja, atau barang harian.
- Di bawah lantai bagasi masih ada kompartemen tambahan untuk menyimpan barang kecil.
Fasilitas di area bagasi:
- Dua lampu bagasi LED di kiri dan kanan.
- Beberapa hook untuk menggantung kantong belanja.
- Beberapa titik tethering untuk mengikat barang agar tidak bergeser.
Penutup bagasi masih manual, belum pakai power tailgate. Namun justru ini membantu pengurangan bobot dan lebih simpel dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, untuk sebuah sport compact coupe, bagasi Prelude ini sangat layak untuk dipakai harian.
Impresi Berkendara di Test Track Honda
Tim yang mencoba langsung Honda Prelude Hybrid di test track Honda di Jepang menggambarkan karakter mobil ini dengan satu kalimat sederhana: tampil seperti coupe handling-oriented, tapi rasa berkendaranya lebih dekat ke Grand Touring coupe.
Siluet bodinya yang rendah dan mulus seperti glider membuat banyak orang mengira mobil ini akan keras dan liar. Ternyata, setelannya lebih ke arah nyaman dan stabil untuk perjalanan jauh.
Beberapa poin penting dari impresi berkendara:
- Sasis dan kaki-kaki diambil dari Civic Type R FL5, jadi respon setir dan kestabilan di tikungan tajam sangat baik.
- Mesin yang dipakai adalah mesin 2.000 cc hybrid serupa Civic hybrid dengan output sekitar 200 hp.
- Akselerasi 0–100 km/jam di kisaran 8 detik-an, bukan yang paling kencang di kelasnya, tapi cukup untuk membuat pengemudi tersenyum setiap kali menekan pedal gas.
- Karakter mesin dan motor listrik terasa sangat halus dan smooth, cocok untuk dipakai macet-macetan sekalipun.
Transmisi dengan fitur S+ shift jadi salah satu highlight. Di mode ini, transmisi bisa:
- Mensimulasikan perpindahan gigi seperti transmisi otomatis biasa atau dual clutch.
- Memberi rasa perpindahan gigi yang cepat tapi halus.
- Mengurangi rasa “ngambang” yang sering jadi keluhan di CVT.
Di jalur berkelok seperti pegunungan, Prelude terasa:
- Handling tajam, arah mobil patuh dengan input setir.
- Masih cukup forgiving, tidak terlalu liar, jadi pengemudi awam pun masih bisa menikmati tanpa takut.
Sistem pengereman memakai Brembo 4 piston di depan. Pedal rem terasa mantap dan mudah dikontrol, bahkan saat dipakai mengerem dari kecepatan cukup tinggi.
Suspensi memakai adaptive dampers dengan empat mode berkendara. Artinya:
- Bisa disetel empuk saat lewat jalan jelek atau dalam kota.
- Bisa dibuat lebih firm saat ingin mengemudi lebih agresif.
Gabungan semua ini membuat Honda Prelude terasa seperti Coupe GT yang:
- Enak dipakai spirited driving khas Honda yang fun.
- Tetap nyaman untuk dipakai harian.
- Menyenangkan dipakai perjalanan jauh antar kota.
Inilah yang sulit ditawarkan rival tradisional seperti Toyota GR86, Subaru BRZ, atau Mazda MX-5 yang lebih condong ke pure sports car. Tidak heran banyak pembeli di Jepang yang sudah lebih dewasa memilih Prelude sebagai sport coupe yang masih ramah punggung dan dompet.
Menuju Indonesia 2026: Harga dan Posisi di Pasar
Salah satu hal paling menarik dari Honda Prelude Hybrid 2025 adalah gosip harganya. Dari informasi yang beredar, harga OTR di Indonesia kabarnya akan diposisikan di bawah 1 miliar rupiah.
Jika benar harga under 1M, secara teori Prelude akan:
- Tampil sebagai coupe hybrid yang lebih terjangkau dibanding banyak sport coupe lainnya.
- Menjadi penantang serius Subaru BRZ, Toyota GR86, dan Mazda MX-5 yang semuanya masih bermesin bensin tanpa elektrifikasi.
Keunggulan utamanya:
- Satu-satunya compact coupe bermesin hybrid di kelasnya.
- Lebih ramah kantong, bukan cuma saat beli, tapi juga saat isi bensin harian.
Penutup: Apakah Honda Prelude Hybrid 2025 Layak Ditunggu?
Kembalinya Honda Prelude bukan cuma soal nostalgia nama lawas. Mobil ini datang sebagai paket yang cukup lengkap: desain coupe yang cakep, kabin two-tone yang nyaman dan terasa mewah, teknologi hybrid 2.0 liter bertenaga 200 hp, handling turunan Civic Type R, plus karakter Grand Touring yang nyaman untuk harian.
Kalau gosip harga di bawah 1 miliar terbukti, Prelude berpotensi jadi coupe hybrid paling menarik di kelasnya, apalagi dibanding rival non-hybrid seperti GR86, BRZ, dan MX-5. Pertanyaannya tinggal satu, berapa harga yang menurut kamu paling pas untuk Prelude saat resmi dijual di Indonesia?
Tulis opini kamu di kolom komentar, dan jangan lupa dukung terus kreator otomotif lokal dengan subscribe dan follow, supaya kita bisa terus menikmati liputan-liputan mobil keren seperti Honda Prelude generasi keenam ini.